Minyak Vitiver disebut juga minyak akar wangi atau minyak usar. Rumput vetiver diberi nama latin Vetivera Ziazantoides STAHP. Andropogon muricatus RETZ, atau Anatherium zizanioides LINN. Rumput vetiver terdapat di daerah tropic secara liar atau diperkebuna-perkebunan.
Akar rumput vetiver mengandung minyak yang berharga mahal , dan pada waktu ini kultivasi rumput vetiver mendapat perhatian masyarakat karena minyak tersebut merupakan bahan ekspor. Masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa telah sejak dahulu mempergunakan akar vetiver untuk membuat sesuatu perhiasan yang hanya dengan digantungkan saja dapat mengeluarkan bau yang sangat baik.
Kultivasi rumput vetiver kebanyakan terdapat di Pulau Jawa dan beberapa daerah Amerika Selatan dan Tengah, misalnya Brazil, Haiti, dan Reunion Islan. Pulau Jawa sejak tahun 1935 merupakan sumber minyak vetiver yang paling penting dalam perdagangan dunia. Pada waktu ini Indonesia masih merupakan sumber minyak tersebut.Akar rumput vetiver mengandung minyak yang berharga mahal , dan pada waktu ini kultivasi rumput vetiver mendapat perhatian masyarakat karena minyak tersebut merupakan bahan ekspor. Masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa telah sejak dahulu mempergunakan akar vetiver untuk membuat sesuatu perhiasan yang hanya dengan digantungkan saja dapat mengeluarkan bau yang sangat baik.
Dalam perdagangan dikenal minyak vetiver sebagai berikut:
1. Minyak vetiver Jawa (Java Vetiver Oil)
Minyak ini berkualitas baik dan sebelum perang Dunia II minyak tersebut di ekspor dari Pulau Jawa sebanyak 20 ton tiap tahun
2. Minyak Vetiver akar wangi dari Reunion Islan. Minyak itupun berkuialitas baik dan sebelum perang Dunia II dari daerah tersebut di ekspor kira-kira 10 ton per tahun.
Seblum perang dunia I vetiver dari pulau Jawa di ekspor ke Negara-negara Eropa dalam bentuk akar, akan tetapi karena selama perang mengalami kesulitan dalam segi pengangkutan maka penyulingan pertama didirikan karena terlalu banyak akar yang tertimbun di pelabuhan-pelabuhan. Ternyata bahwa air akar yang sudah lama tertimbun menghasilkan minyak yang bermutu tinggi, yaitu yang mempunyai Berat Jenis yang tinggi, putaran optik tinggi dengan bau yang penuh dan tahan lama.
Penanaman Vetiver
Rumput vetiver banyak terdapat di daerah sekitar Garut dan Wonosobo. Tanah yang sangat baik untuk pertumbuhan vetiver adalah tanah yang tidak padat (tanah gembur), seperti tanah-tanah di lereng gunung berapi. Pada tanah yang demikian akar tumbuh dengan baik dan mudah dicabut dengan tidak meninggalkan bagian-bagian akar dalam tanah. Lebih banyak akar dihasilkan lebih menguntungkan, terutama bila umur akar itu cukup tua sehingga kadar minyak dan kualitasnya tinggi.
Pada tanah yang terlalu padat, kadar minyak pada akar leratif lebih rendah dan akar itu sendiri sulit dicabut. Ketinggian tanah yang baik untuk menanam akar vetiver adalah sekitar 1600 meter di atas permukaan laut, akan tetapi yang menjadi syarat utama adalah tanah yang gembur itu tadi, sehingga pada tanah yang demikian altitude tidak begitu penting. Tanaman vetiver tidak begitu baik tumbuh di tempat teduh karena pertumbuhan akar akan terganggu.
Vetiver yang terdapat di pulau Jawa adalah jenis yang tidak berbunga dari Andropogan Muricatus RETZ, dan ditanam dengan mennggunakan bibit yang diperoleh dengan membagi-bagi akar seperti menanam padi. Jadi dari tanaman yang dipanen sebagian dipergunakan untuk bibit dan kebanyakan yang lainnya digunakan untuk di ambil minyaknya. Biasanya penanaman kembali bibit-bibit vetiver dilakukan pada musim hujan.
Penanaman bibit vetiver diberikan jarak tanam antara kira-kira 90 cm. satu hektar tanah dapat menghasilkan kira-kira 1000 kg. akar kering-udara, dan ini juga ditentukan atau tergantung pada jenis tanah dan kondisi penanaman. Kadang-kadang fungus (root fungus) dapat menjadi hama pada tanaman vetiver ini.
Panen biasanya tergantung pada musim dan biasanya dilakukan pada musim hujan dan apakah tanah akan ditanami lagi oleh vetiver atau tidak. Bila tanah akan ditanami oleh vetiver maka panen dilakukan pada musim hujan dan penanaman kembali langsung dilakukan, seperti diuraikan di atas. Akan tetapi bila tidak, maka penen dilakukan dimusim kemarau, agar akar mudah dicaut dan mudah dikeringkan. Akar yang dikumpulkan dicuci dan dikeringkan di udara.
Kualitas akar
Kualitas akar menentukan pada kualitas akar yang dihasilkan, untuk menghasilakan minyak vetiver yang berkualitas tinggi maka vetiver harus berusia tidak kurang dari 20 bulan seblum dipanen. Minyak yang dihasilkan dari akar yang berumur sampai satu tahun mempunyai kualitas rendah, yaitu berat jenis dan putaran optiknya yang rendah, lagi pula minyak yang dihasilkan mengandung bau tanah dan rumput, berbeda dengan akar yang berumur 20 bulan mempunyai Berat jenis dan putaran optik yang tinggi, juga berbau penuh dan tahan lama.
Akar yang berumur terlalu tua, misalnya tiga tahun, mengandung sedikit minyak yang dapat di sulingkan secara biasa. Pada umur itu kadar minyak dalam akar mungkin juga tinggi, tetapi telah terbentuk senyawa – senyawaan yang mempunyai titik didih yang demikian tinggi, sehingga tidak dapat disulingkan seperti biasa.
Pembeli akar dari pedagang-pedagang harus berhati-hati karena banyak pedagang yang memalsukan akar dengan akar yang telah lama dipergunakan untuk perhiasan, atau akar yang telah disulingkan minyaknya. Akar yang telah disulingkan minyaknya. Akar yang masih utuh memiliki ciri dengan warnanya yang khas yaitu coklat. Akar yang berwarna pucat keputuh-putihan biasanya hanya mengandung sedikit sekali atsiri itu.
Penyulingan minyak vetiver
Senyawa-senyawa yang terpenting dalam minyak vetiver mempunyai titik didih yang tinggi dan minyak itu sendiri mempunyai kekentalan yang tinggi. Kesulitan yang sering terdapat dalam proses penyuliangan ialah pada pemisahan minyak dari air yang tersulingkan.
Sebelum proses penyulingan, akar dicencang terlebih dahulu, akar yang sudah kering itu dibasahi dengan air, agar tidak terjadi debu-akar waktu di cencang. Debu ini mengganggu para pekerja.
Penyulingan dilakukan dengan uap langsung, dan tergantung dari tekanan dan banyaknya uap, penyulingan biasanya memakan waktu dari 12-36 jam. Tekanan uap yang dipergunakan biasanya 4-5 atm. Dengan mempergunakan alat penyulingan yang biasa (banyak) dipergunakan oleh para petani di Indonesia dengan tekanan yang biasanya rendah, penyuliangan akan memakan waktu lama sekali yaitu melebihi 36 jam sehingga harus dilakukan penggantian penjaga. Dengan tekanan yang tinnggi seperti diuraikan tadi, penyulingan dapat seslai dalam waktu 12 jam.
Seblum perang dunia I vetiver dari pulau Jawa di ekspor ke Negara-negara Eropa dalam bentuk akar, akan tetapi karena selama perang mengalami kesulitan dalam segi pengangkutan maka penyulingan pertama didirikan karena terlalu banyak akar yang tertimbun di pelabuhan-pelabuhan. Ternyata bahwa air akar yang sudah lama tertimbun menghasilkan minyak yang bermutu tinggi, yaitu yang mempunyai Berat Jenis yang tinggi, putaran optik tinggi dengan bau yang penuh dan tahan lama.
Penanaman Vetiver
Rumput vetiver banyak terdapat di daerah sekitar Garut dan Wonosobo. Tanah yang sangat baik untuk pertumbuhan vetiver adalah tanah yang tidak padat (tanah gembur), seperti tanah-tanah di lereng gunung berapi. Pada tanah yang demikian akar tumbuh dengan baik dan mudah dicabut dengan tidak meninggalkan bagian-bagian akar dalam tanah. Lebih banyak akar dihasilkan lebih menguntungkan, terutama bila umur akar itu cukup tua sehingga kadar minyak dan kualitasnya tinggi.
Pada tanah yang terlalu padat, kadar minyak pada akar leratif lebih rendah dan akar itu sendiri sulit dicabut. Ketinggian tanah yang baik untuk menanam akar vetiver adalah sekitar 1600 meter di atas permukaan laut, akan tetapi yang menjadi syarat utama adalah tanah yang gembur itu tadi, sehingga pada tanah yang demikian altitude tidak begitu penting. Tanaman vetiver tidak begitu baik tumbuh di tempat teduh karena pertumbuhan akar akan terganggu.
Vetiver yang terdapat di pulau Jawa adalah jenis yang tidak berbunga dari Andropogan Muricatus RETZ, dan ditanam dengan mennggunakan bibit yang diperoleh dengan membagi-bagi akar seperti menanam padi. Jadi dari tanaman yang dipanen sebagian dipergunakan untuk bibit dan kebanyakan yang lainnya digunakan untuk di ambil minyaknya. Biasanya penanaman kembali bibit-bibit vetiver dilakukan pada musim hujan.
Penanaman bibit vetiver diberikan jarak tanam antara kira-kira 90 cm. satu hektar tanah dapat menghasilkan kira-kira 1000 kg. akar kering-udara, dan ini juga ditentukan atau tergantung pada jenis tanah dan kondisi penanaman. Kadang-kadang fungus (root fungus) dapat menjadi hama pada tanaman vetiver ini.
Panen biasanya tergantung pada musim dan biasanya dilakukan pada musim hujan dan apakah tanah akan ditanami lagi oleh vetiver atau tidak. Bila tanah akan ditanami oleh vetiver maka panen dilakukan pada musim hujan dan penanaman kembali langsung dilakukan, seperti diuraikan di atas. Akan tetapi bila tidak, maka penen dilakukan dimusim kemarau, agar akar mudah dicaut dan mudah dikeringkan. Akar yang dikumpulkan dicuci dan dikeringkan di udara.
Kualitas akar
Kualitas akar menentukan pada kualitas akar yang dihasilkan, untuk menghasilakan minyak vetiver yang berkualitas tinggi maka vetiver harus berusia tidak kurang dari 20 bulan seblum dipanen. Minyak yang dihasilkan dari akar yang berumur sampai satu tahun mempunyai kualitas rendah, yaitu berat jenis dan putaran optiknya yang rendah, lagi pula minyak yang dihasilkan mengandung bau tanah dan rumput, berbeda dengan akar yang berumur 20 bulan mempunyai Berat jenis dan putaran optik yang tinggi, juga berbau penuh dan tahan lama.
Akar yang berumur terlalu tua, misalnya tiga tahun, mengandung sedikit minyak yang dapat di sulingkan secara biasa. Pada umur itu kadar minyak dalam akar mungkin juga tinggi, tetapi telah terbentuk senyawa – senyawaan yang mempunyai titik didih yang demikian tinggi, sehingga tidak dapat disulingkan seperti biasa.
Pembeli akar dari pedagang-pedagang harus berhati-hati karena banyak pedagang yang memalsukan akar dengan akar yang telah lama dipergunakan untuk perhiasan, atau akar yang telah disulingkan minyaknya. Akar yang telah disulingkan minyaknya. Akar yang masih utuh memiliki ciri dengan warnanya yang khas yaitu coklat. Akar yang berwarna pucat keputuh-putihan biasanya hanya mengandung sedikit sekali atsiri itu.
Penyulingan minyak vetiver
Senyawa-senyawa yang terpenting dalam minyak vetiver mempunyai titik didih yang tinggi dan minyak itu sendiri mempunyai kekentalan yang tinggi. Kesulitan yang sering terdapat dalam proses penyuliangan ialah pada pemisahan minyak dari air yang tersulingkan.
Sebelum proses penyulingan, akar dicencang terlebih dahulu, akar yang sudah kering itu dibasahi dengan air, agar tidak terjadi debu-akar waktu di cencang. Debu ini mengganggu para pekerja.
Penyulingan dilakukan dengan uap langsung, dan tergantung dari tekanan dan banyaknya uap, penyulingan biasanya memakan waktu dari 12-36 jam. Tekanan uap yang dipergunakan biasanya 4-5 atm. Dengan mempergunakan alat penyulingan yang biasa (banyak) dipergunakan oleh para petani di Indonesia dengan tekanan yang biasanya rendah, penyuliangan akan memakan waktu lama sekali yaitu melebihi 36 jam sehingga harus dilakukan penggantian penjaga. Dengan tekanan yang tinnggi seperti diuraikan tadi, penyulingan dapat seslai dalam waktu 12 jam.
No comments:
Post a Comment